Lihat Kartu Ucapan Lainnya (LPPMITC.co.cc)

Minggu, 07 Maret 2010

MENGENAL GEJALA STROKE


Waspada terhadap serangan otak (stroke/cerebro vascular attack), adalah sikap terbaik terutama bagi mereka yang diindikasikan mempunyai resiko tinggi terkena stroke.

Banyak dikatakan, stroke sering tidak menunjukkan tanda-tanda, sehingga ada yang menyebut sebagai salah satu “silent killer”, yang dapat mematikan secara diam-diam.

Tetapi sebetulnya kalau dicermati, ada tanda-tanda awal yang bisa kita kenali sebagai kemungkinan terjadinya stroke, sehingga kita harus siap-siap untuk mengantisipasinya, agar tidak terjadi hal yang fatal. Masalahnya adalah gejala yang timbul tidak terlalu signifikan, bahkan Dokter yang bukan spesialisasi dibidang ini sering tidak mengenalinya, seperti yang pernah saya alami sendiri.

Aneka gejala Stroke yang dapat kita kenali:

· mulut mencong kekiri atau kekanan

· Separuh badan terasa baal, kesemutan, panas seperti terkena cabai / terbakar.

· Lidah mencong bila dijulurkan

· Bicara pelo / tidak jelas.

· Sulit menelan atau saat makan / minum mudah tersedak

· Bicara tidak lancar, tidak jelas apa yang dikatakan,

· Terasa tidak ada koordinasi antara yang dibicarakan dengan yang ada dipikiran

· Tidak bisa atau sulit membaca dan menulis, ada beberapa hal hilang dari ingatan

· Penglihatan terganggu (sebagian lapangan pandang terganggu atau penglihatannya rangkap.

· Kemunduran pendengaran (tuli satu telinga)

· Acap kali vertigo (merasa seperti berputar) atau pusing kepala.

· Gerakan tidak terkoordinasi.

· Mendadak lumpuh setengah badan (kiri atau kanan)

Berbagai gejala itu memang tidak selalu menunjukkan bahwa akan terjadi / awal dari stroke, karena bisa juga karena hal lain. Misalnya vertigo, mungkin ada organ yang mengatur keseimbangan dalam otak terganggu, mata yang ada gangguan atau kwalitas darah yang tidak normal, atau hal lainnya.

Semua itu perlu pemeriksaan dan test yang tepat oleh Dokter Ahli Syaraf, misalnya test TAT (test agregasi trombosit) dan plasma fibrinogen, untuk mengetahui tingkat kekentalan /viscosity darah, atau bila memang diperlukan dengan pemeriksaan ct scan atau MRI (magnetic resonance imagine) untuk mengetahui kondisi syaraf sebenarnya.

Mungkin juga hanya perlu tambahan konsumsi vitamin neurotropik (vit B12, B 6)

Pengalaman saya sendiri yang pernah mengalami stroke, mula-mula terasa ada bau yang menyengat, seperti bau yang biasa kita temui di toko tekstil, mata terasa pedih, kemudian disalah satu telinga terdengar berdenging seperti suara mesin pompa air di rumah, tetapi serasa dekat sekali di telinga, kemudian menyusul antara omongan yang keluar tidak sinkron dengan yang ada dipikiran. Gejala itu kemudian hilang untuk beberapa waktu, kemudian datang lagi.

Selanjutnya terjadi kelumpuhan badan sebelah kanan, mulai tangan sampai ujung kaki.

Beberapa waktu kemudian, antara setengah sampai satu jam semua normal kembali. Tetapi ini belum berarti normal benar, karena beberapa jam kemudian ( yang saya alami kurang lebih : 6 jam )kemudian gejala dan kelumpuhan yang sama muncul lagi, dan setelah dibawa kerumah sakit dan dengan pemeriksaan ct scan memang telah terdapat penyempitan pembuluh darah (ischemic) di otak, Sedangkan serangan yang pertama kemudian beberapa waktu normal kembali itu, memang sesungguhnya sudah terjadi stroke karena tersumbatnya aliran darah yang membawa oxsigen ke otak, tetapi kemudian penyempitan itu terbuka kembali, sehingga darah mengalir dengan lancar kembali, (Transient Ischemic Attacks (TIA), atau ada yang menyebut “mini stroke”)

Beberapa orang mengalami “TIA” ini hanya dalam hitungan menit, sudah baik kembali.

Kondisi ini harus segera diambil tindakan medis yang tepat, agar kelumpuhan syaraf dapat dipulihkan kembali.

Gejala itu satu dengan lain orang mungkin berlainan, atau bahkan tidak terasa sama sekali. Justru inilah yang berbahaya, karena penderita tidak bisa segera mengantisipasi.

Kewaspadaan ini harus lebih tinggi lagi, bagi penderita hypertensi yang tidak rajin memantau kondisi tekanan darahnya. Sebab data menunjukkan, bahwa 70 % stroke hemorrhagic (pembuluh darah di otak pecah) dialami oleh penderita tekanan darah tinggi. Stroke jenis ini pada umumnya akan menyebabkan cacat permanen yang parah, walaupun ada tindakan pembedahan segera, bahkan tidak jarang berujung pada kematian.*******


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl